GRESIK – Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Gresik siap-siap mengawali penerapan program Sekolah Masyarakat (SR) pada Rabu, 30 Juli 2025. Sekitar 75 anak dari keluarga tidak sanggup bisa menjadi angkatan pertama kali yang masuk asrama untuk ikuti pendidikan berbasiskan ide atasi kemiskinan.
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, menjelaskan jika program ini adalah sisi dari loyalitas Pemkab untuk memutuskan rantai kemiskinan lewat lajur pendidikan.
“Insyaallah, Sekolah Masyarakat akan diawali 30 Juli 2025. Ada 75 anak yang hendak masuk asrama di Gresik, dan kelak beberapa kades akan ikut mengantar beberapa pelajar ke lokasi itu,” kata Gus Yani, panggilan akrabnya, waktu memberikan sepatah kata pendistribusian bansos bersama Pemerintahan Propinsi (Pemerintah provinsi) Jawa Timur (Jawa timur) di Pendopo Kabupaten Gresik, tempo hari (28/07).
Menurut Gus Yani, awalnya dia bersama Wakil Bupati, beberapa Kepala Organisasi Piranti Wilayah (OPD), dan Kepala Dinas Sosial sudah lakukan lawatan ke CT Arsa Foundation di Sukoharjo. Lawatan itu mempunyai tujuan pelajari secara langsung mekanisme pendidikan dan asrama yang diperkembangkan di situ.
“Ide Sekolah Masyarakat (SR) ini sesuai ide Presiden Prabowo Subianto untuk menolong keluarga miskin. Di CT Arsa Foundation ada 200 pelajar, yaitu 100 putra dan 100 putri, dari tingkatan SMA. Alumnus mereka bahkan juga telah diterima di beberapa kampus terbaik dalam atau luar negeri,” sebut Gus Yani.
Selanjutnya, Gus Yani mengharap implementasi ide sama di Gresik dapat memberi imbas krusial. Program Sekolah Masyarakat (SR) ini menjadi sisi penting dari taktik Pemkab Gresik dalam menggabungkan pendidikan dan kesejahteraan sosial, terutama untuk beberapa anak dari keluarga kurang sanggup.
Semoga ini menjadi usaha bersama untuk memutuskan rantai kemiskinan, bukan hanya di Kabupaten Gresik, tapi juga di Propinsi Jawa Timur (Jawa timur) pada umumnya,” ujarnya.