Komisi III DPRD Gresik melemparkan kritikan keras pada PT Xinyi Glass Indonesia sesudah kedapatan buang sampah asal-asalan. Sampah berbentuk pecahan dan potongan kaca itu diketemukan banyak berantakan di tempat kosong dekat Tempat Pemrosesan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) Dusun Bungah, Kecamatan Bungah.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Gresik, Abdullah Hamdi menjelaskan, ini bukan hanya menjadi teror untuk warga lokal yang ingin melakukan aktivitas disekitaran tempat tempat TPS3R, tetapi menjadi cermin ketidakpatuhan perusahaan dalam jalankan tatakelola yang bagus.
“Walau bukan kelompok B3, tetap jangan dibuang demikian saja,” tegas Wakil Ketua Komisi III DPRD Gresik, Abdullah Hamdi, selesai lakukan sidak ke pabrik itu, Selasa (29/7).
Politikus PKB ini memperjelas, pecahan kaca yang dibuang asal-asalan itu sebenarnya bisa didaur kembali sebagai bahan baku produksi. Tetapi, perusahaan malah pilih jalan singkat dengan buang ke TPS3R dusun.
“Ini bentuk kelengahan serius. Perusahaan sebesar Xinyi Glass semestinya memberikan contoh tata urus sampah yang betul, bukan semaunya membuang pada tempat umum,” kritiknya.
Hamdi menambah, pengurus teritori, PT BKMS Karunia Teritori Manyar Sejahtera wajib sediakan sarana pengendalian sampah yang ideal di teritori KEK Manyar.
“Teritori sebesar ini tentu hasilkan sampah. Janganlah sampai pengurus teritori tutup mata,” katanya.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik juga disuruh melakukan tindakan tegas. Komisi III mengutamakan, semua perusahaan di teritori industri wajib menaati ketentuan pembuangan sampah.
“Kita tidak ingin peristiwa ini terulang lagi. DLH harus perketat pemantauan, janganlah sampai perusahaan membuang sampah seenaknya,” tandas Hamdi.
Awalnya, Komisi III temukan kasus sama saat sampah seperti garam yang diperhitungkan asal dari perusahaan di tempat KEK Gresik dibuang asal-asalan di tempat kosong di Kecamatan Sidayu.